Round
Robin → Algoritma ini menggilir proses
yang ada di antrian. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya
habis atau proses sudah selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya.
Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua
proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan
menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum.
Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan
sama saja dengan algoritma first come first served.
Jika terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu
terbuang.
Permasalahan utama pada Round Robin adalah
menentukan besarnya time quantum. Jika
time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka
sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi
banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih dari
suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time). Sebaliknya,
jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan
berjalan seperti algoritma first come first served. Time quantum yang ideal adalah jika 80% dari total
proses memiliki CPU burst time yang lebih kecil dari 1 time quantum.
|
||||||||||||||||||
Urutan
Kejadian Algoritma Round Robin
Penggunaan Waktu Quantum
Konsep dasar dari algoritma ini yaitu dengan menggunakan time sharing. Pada dasarnya algoritma ini sama dengan FCFS, hanya saja bersifat preemptive, setiap proses mendapatkan waktu CPU yang disebut dengan quantum time (waktu quantum) untuk membatasi waktu proses, biasanya 1-100 milidetik. Kemudian setelah waktu habis, proses ditunda dan ditambahkan pada ready queue.
Jika suatu proses memiliki CPU burst lebih kecil dibandingkan dengan waktu quantum, maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika telah selesai bekerja, sehingga CPU dapat segera digunakan oleh proses selanjutnya. Sebaliknya, jika suatu proses memiliki CPU burst yang lebih besar dibandingkan dengan waktu quantum, maka proses tersebut sementara akan dihentikan jika sudah mencapai waktu quantum, dan selanjutnya mengantri kembali pada posisi ekor dari ready queue, CPU kemudian menjalankan proses berikutnya. jika terdapat n proses pada ready queue dan paling banyak q unit waktu pada sekali penjadwalan CPU. Tidak ada proses yang menunggu lebih dari (n-1) q unit waktu. Performasi algoritma round robin dapat dijelaskan sebagai berikut, jika q besar, maka yang digunakan adalah algoritma FIFO, tetapi jika q kecil maka sering terjadi context switch. Algoritma Round Robin (RR) ini terdiri dari beberapa jenis yaitu RR-FCFS, RR-SJF (Non Preemptive) dan RR-SJF (Preemptive), ditutorial ini kita akan membahas RR-FCFS.
RR-FCFS merupakan metode penjadwalan yang lebih dulu sampai di ready queue akan dilayani lebih dahulu dan kalau quantum untuk proses tersebut dihabiskan lebih dahulu, maka proses tersebut harus keluar dan masuk kembali ke antrian ready queue kalau masih ada sisa (list masuk belakang). Diantara satu proses dengan proses yang lain terdapat waktu tunggu, nah, untuk menghitung waktu tunggu tersebut mari kita perhatikan contoh berikut.
CONTOH
Diketahui : RR-FCFS dengan Quantum = 3
Ditanya :
Untuk menjawab pertanyaan diatas, maka kita bisa menggunakan Gannt Chart seperti gambar dibawah ini.
Jadi :
Waktu tunggu (waiting time) setiap proses :
========================
Jadi, rata-rata waktu tunggu untuk setiap proses adalah :
Avg (Waiting Time) 58/5 = 11,6 Satuan Waktu.
|
Titanium jewelry piercing (Titanium Art) | Art & Photography
BalasHapusThe titanium jewelry piece is designed for a custom, where can i buy titanium trim handmade piece of art that is titanium engagement rings highly titanium bike frame sought after and is designed ecm titanium with how much is titanium worth